FIKIH THOHAROH LENGKAP IBNUL MIBROD



Kaidah Fikih
Kitab alqowaid al kulliyyah wa dhowabit al fiqqiyyah- ibnul mibrod
Diringkas secara makna dari ceramah ustad Dzulqarnain bin Muhammad Sanusi
Yg bergaris miring, catatan penting dan faedah adalah penjelasan dari ustad dzulqarnain.


Kaidah 1 : Pembagian hadats
Hadats ada dua yaitu hadats besar dan kecil. Hadats akbar disucikan dgn mandi, Hadats kecil dgn berwudhu
Hadats besar ada 7. ; hadats kecil ada 8.
Yang termasuk hadats besar (wajib mandi besar) adalah :
1. Mani
2. Bertemunya dua khitan
3. Murtad/kafir
4. Haid
5. Nifas
6. Kematian (pendapat ulama yg lain menyatakan mayat bukan hadats, tp mayat dimandikan karena perintah ibadah bukan karena kematian membuat mayat jd hadats)
7. Melahirkan tanpa darah.

Yang termasuk hadats kecil (membatalkan wudhu) adalah:
1. Apa-apa yg keluar dari dua jalan (qubul dan dubur), baik perkara lumrah (kencing, berak, dll) atau tdk lumrah(cacing, pasir, kentut dari depan, cairan yg keluar dr kemaluan wanita dll -->tdk membatalkan wudhu jk tdk ada dalil dan keluarnya tdk disertai najis pembatal wudhu).
2. Kotoran yg dianggap menjijikkan yg keluar dari selain dua jalur(qubul, dubur) -->(pendapat terkuat bukanlah najis/hadats kecil yg membatalkan wudhu). contoh : darah, ijamah(mengeluarkan darah kotor), nanah, ulat ditempat luka.
3. Hilangnya akal baik sementara(pingsan), atau selamanya(gila)
    Tidur : jumhur ulama berpendapat membatalkan wudhu jika tidurnya banyak
    Ukuran tidur sedikit adalah jika tdk nyenyak, dan dlm keadaan duduk
4. Menyentuh kemaluan
    Pendapat terkuat adalah menyentuh kemaluan disunnahkan wudhu (bukan pembatal wudhu) karena  mengkompromikan dua hadits
5. Menyentuh perempuan dgn syahwat
   Pendapat terkuat adalah menyentuh perempuan tdk membatalkan wudhu secara mutlak
6. Memandikan Jenazah
    Pendapat kuat bahwa memandikan mayat bukan hadats besar atau kecil dan tdk disunnahkan mandi atau wudhu karena hadits2nya lemah
7. Murtad
    Kesepakatan ulama
8. Makan daging unta (bukan makan kuahnya)
    Hadits riwayat muslim

Catatan Penting :
a. Yg digaris miring adalah pendapat ustad Dzulqarnain
b. Dlm mempelajari ilmu fikih apa saja maka yg dipegang adalah dalil, bukan pendapat penulis
c. Menyatakan membatalkan wudhu adalah membutuhkan dalil
(Ditranskrip secara makna dari ceramah Ust Dzulqarnain Muh. Sanusi, saat menyampaikan ceramah kitab qowaid kulliyah karya ibnul mibrod)

Kaidah fikih ke-2 : Thoharoh itu ada dua yaitu Thoharoh besar dan Thoharoh kecil
Thoharoh Besar, catatan :
1. Mandi
2. Karena hadats besar (hukumnya wajib)
3. Mungkin sebabnya bukan karena hadats contoh mandi jumat (sunnah)

Thoharoh Kecil, catatan :
1.Wudhu
2. Karena hadats kecil (hukumnya wajib sebelum sholat)
3. Mungkin sebabnya bukan karena hadats contoh makan daging unta(wajib), memperbaharui wudhu(sunnah)
(Ditranskrip secara makna dari ceramah Ust Dzulqarnain Muh. Sanusi, saat menyampaikan ceramah kitab qowaid kulliyah karya ibnul mibrod)

Kaidah fikih ke-3 : Syarat2 thoharoh ada 10, yaitu :
1. Islam
2. Berakal
3. Tamyits (Bisa membedakan baik dan buruk --> baligh)
4. Niat
5. Dgn air yg suci.
    catatan : contoh,tdk sah wudhu memakai air kelapa
6. Tdk haid
7. Tdk Nifas
8. Tdk ada penghalang yg sifatnya menempel di kulit dan menghalangi air masuk ke kulit
    Contoh : cat bentuknya karet --> tdk syah wudhu
                  hinnah/daun pacar,dll --> syah wudhu
9. Pembolehan air yg dipakai bersuci
    contoh : air yg diwakafkan --> syah untuk wudhu
                  air curian --> syah wudhu, tp berdosa
10. Tidak ada najis diantara dua jalan(qubul,dubur).
      Pendapat terkuat adalah wudhunya syah tp berdosa
      Klo ada udzur maka tdk berdosa seperti tempat keluarnya sukar/sakit disentuh
11. Terputusnya apa yg mewajibkannya.
      contoh : selesai haid harus thoharoh
12. Masuk waktu bagi siapa yg punya hadats terus menerus
     Penyakit kencing tdk tertahan(hadats terus menerus), tetap wajib sholat dgn berwudhu sebelum sholat                  
Catatan :
a. Yg digaris miring adalah penjelasan Ustad Dzulqarnain
(Ditranskrip secara makna dari ceramah Ust Dzulqarnain Muh. Sanusi, saat menyampaikan ceramah kitab qowaid kulliyah karya ibnul mibrod)

Kaidah fikih ke 4 = Sunnah2 wudhu ada 10
yaitu :
1. BerSiwak sebelum wudhu
2. Membaca Bismillah
    Pendapat terkuat adalah membaca bismillah termasuk wajib tp tdk membatalkan shingga tdk pantas ditinggalkan. Alasannya karena ada hadits yg memerintahkan tp tdk disebutkan dlm Alquran.
3. Disunnahkan mencuci kedua telapak tangan tiga kali
    Hadits abdulloh bin zaid dan hadits utsman bin affan( bukhori dan muslim)
4. Memulai dgn berkumur2 dan menghirup air sebelum mencuci muka
5. Memulai dari yg kanan.
6. Mengambil air baru untuk mengusap telinga
    Pendapat in yg dibangun dari Hadits baihaqi dari abdulloh bin zaid adalah lemah karena bertentangan dgn shohih muslim, maka hadits baihaqi tsb adalah riwayat syadz(bertentangan dgn riwayat lain yg lebih shohih)
7. Bersungguh2 dlm berkumur kumur dan menghirup air ke hidung( kecuali saat puasa)
8. Mencuci yg kedua dan yg ketiga (kecuali kepala, karena hadits mencuci kepala kaliadalah lemah)
    Mencuci sekali adalah kadar wajibnya wudhu
    Hadits humron maula utsman bin affan --> hadits sifat wudhu nabi
    Pemikiran yg keliru adalah membasuh anggota wudhu lebih dari tiga kali sesuai hadits
9. Menyelai2 jenggot
    Dua kaifiat jika jenggot panjang : ambil air lalu diselai2 dari atas kebawah, atau ambil air lalu dari bawah lalu keatas lalu diselai2
10. Menyelai2 jari2 (tangan dan kaki)
Catatan penting :
a. Basmallah = Bismillahirrohmanirrohim
b. Tasmiyah = Bismillah
c. Basmallah/Tasmiyah yg diharamkan : diucapkan sebelum berbuat kejahatan, sebelum adzan(bidah) atau sebelum takbirotul ikrom(bidah)
d. Disunnahkan memulai dari yg kanan dlm memakai sandal, bersisir, bercukur, bersuci, dan segala perkara kecuali yg dilarang/dimakruhkan seperti bersuci dari hadats menggunakan tangan kanan, masuk WC, keluar masjid,

e. Yg bergaris miring adalah penjelasan ustad Dzulqarnain
(Ditranskrip secara makna dari ceramah Ust Dzulqarnain Muh. Sanusi, saat menyampaikan ceramah kitab qowaid kulliyah wa dhowabit al fiqqiyah karya ibnul mibrod)


Kaidah ke 5 = kwajiban/fardhu/rukun wudhu
1.       Mencuci muka/wajah
2.       Mencuci kedua tangan sampai siku
3.       Mengusap Kepala
4.       Mencuci telapak kaki sampai mata kaki
5.       Tertib/urut
6.       Al muwalla’ / Bersambung/tdk lama jaraknya

Catatan penting :
1.       Madzab Hanafi membedakan wajid dan fardhu, fardhu jika wajibnya sangat ditekankan
2.       Kata Mencuci berbeda maknanya dgn mengusap, klo mengusap artinya tdk harus semua terkena, klo mencuci maka semua harus terkena
3.       Kata sampai –ilaa- ; mengandung dua kemungkinan yaitu “bersama” dan “sampai batas”. Makna yg tepat dlm wudhu adalah makna “bersama”. Jadi dlm wudhu siku tangan dan mata kaki harus dibasuh.
4.       Yang dimaksud muka adalah dari dagu hingga ubun2(dahi), cuping telinga kiri sampai cuping telinga kanan
5.       Ada sebagian hadits yg dipakai sebagian ulama yg mengatakn tdk harus berurut tp haditsnya lemah. Andaikata hadits kuat maka tdk berurutnya di sunnahnya bukan di rukunnya.
6.       Sebagian ulama tdk mengatakan wajibnya “bersambung” berdalil dgn perbuatan ibnu umar beliau ibnu umar berwudhu (tp belum mencucui kaki) dipasar lalu pergi ke masjid baru mencuci kaki. Para ulama yg mengharuskan berdalil dgn hadits umar bin khottob tp haditsnya ada pembicaraan. Sebaiknya pendapat wajibnya al muwalla’ini yg dipegang untuk keluar dari khilaf ulama.
7.       Al muwalla’ maksudnya saat berwudhu sebelum kering maka dilanjutkan/diselesaikan wudhunya tanpa diselingi kegiatan yg lain.
Faedah :
1.       “Keluar dari silang pendapat” adalah hal yg spatutnya dijaga oleh pnuntut ilmu pada tempat2 yg selayaknya.
Contoh :
a)      langsung bersambung dlm berwudhu.
b)      Tdk menyentuh kemaluan walaupun pendapat yg kuat tdk membatalkan wudhu
c)       Tdk mengahadap kiblat saat buang hajat di tempat tertutup, walaupun hal ini dibolehkan-syaikh abdul muhsin al abbad.

Kaidah ke 6 = Pembagian mandi wajib menjadi dua bagian
Mandi wajib terbagi dua yaitu :
1.       Mandi wajib dlm ukuran syah nya saja (kadar cukupnya saja)
a)      Niat
b)      Menyirami seluruh badannya dgn air yg suci
Hadits ummu salamah diriwayatkan jamaah(tirmidzi, ahmad, muslim, annasai, abu daud ibnu majah) kecuali imam bukhori. Tentang tdk harus membuka rambut saat mandi wajib, cukup membasahi badan dan kepalanya.
c)       Berkumur kumur dan menghirup air (pendapat yg tdk kuat, jarang ahli fikih menyebutnya)

2.       Mandi yang sempurna, ada 10 perkara : (menggabungkan hadits aisyah dan maimunnah)
a)      Niat
b)      Membaca bismillah (tdk ada dalil khusus, syariat wudhu bukan syariat mandi wajib)
c)       Mencuci kotoran yg melekat
d)      Wudhu sempurna
e)      Menuangkan air diatas kepala tiga kali
f)       Menggosok badannya dgn kedua tangan (sunnah)
g)      Dimulai dgn yg kanan.
h)      Mencuci seluruh badan dgn mandi
i)        Berpindah dari tempatnya dan mencuci kaki
j)        Mencuci kedua telapak tangan tiga kali (harusnya diletakkan diatas setelah membaca bismillah)

Catatan penting :
1.       Hadits mandi wajib ada dua hadits yaitu hadits aisyah, dan hadits maimunnah
2.       Tatacara mandi wajib  sesuai hadits aisyah :
a)      Mencuci kedua telapak tangan
b)      Menuangkan air dgn tangan kanan ke tangan kiri
c)       Mencuci kemaluan
d)      Wudhu seperti wudhu untuk sholat
e)      Mengambil air lalu menyelai2 rambut kepala  sampai ke akar2nya
f)       Menuangkan air ke kepala dgn tiga kali tuangan (kanan, kiri, dan seluruh kepala).
g)      Kemudian menuangkan air  ke seluruh tubuh.
h)      (mencuci kedua kaki)à riwayat keliru karena syadz, ibnu rojab syarah bukhori
3.       Tatacara mandi wajib  sesuai hadits maimunnah :
a)      Menuangkan air di kedua tangannya
b)      Mencuci kedua telapak tangan dua kali tau tiga kali
c)       Mencuci kemaluannya
d)      Menggosokkan tangannya ke bumi (bisa diganti dgn sabun untuk jaman sekarang)
e)      Mencuci kedua telapaktangan
f)       Berkumur2 dan menghirup air
g)      Mencuci wajah
h)      Mencuci kedua tangan sampai siku
i)        Menuangkan air ke kepala tiga kali
j)        Menuangkan air ke seluruh tubuh
k)      Berpindah tempat dan mencuci kedua kaki

Faedah :
1.       Hadits maimunnah menggambarkan bakti seorang istri terhadap suaminya saat beliau maimunnah mengambilkan air untuk Nabi Shollollahu’alaiwassallaam

Kaidah ke 7 = HAL2 YG TERTAHAN DAN YG DIWAJIBKAN SAAT WANITA HAID

10 HAL YG TERTAHAN SAAT WANITA HAID :
1.       Melaksanakan Sholat.
2.       Kewajiban (menqodho) sholat (hadits aisyah).
3.       Melaksanakan puasa. (tp tetap wajib mengqodho puasa sesuai dgn hadits aisyah).
4.       Membaca AlQuran. (pendapat lemah karena hadits lemah dan bertentangan dgn hadits shohih muslim).
5.       Memegang mushaf AlQuran. (hadits2nya lemah, hasan jalan2nya, tp kata thohir-suci dlm hadits tsb menunjukkan makna umum bukan haid, tp sebaiknya tdk memegang mushaf ).
6.       Tinggal di masjid. (pendapat lemah).
7.       Thowaf.
8.       Menggauli di kemaluannya.
9.       Sunnah Talaq.(maksudnya jk dilakukan menjadi talaq yg bidah).
10.   Menghitung iddah dgn bulan (harus menghitung dgn masa haid nya-qulu’)



3 HAL YG DIHARUSKAN SAAT WANITA HAID :
1.       Mandi wajib.
2.       Baligh (kesepakatan ulama).
3.       Mulai menghitung iddah.

Catatan penting :
1.       Kata thohir-suci dlm hadits2 menunjukkan 4 makna yaitu :suci dari najis, suci dari hadats, bukan orang yg junub, muslim bukan kafir).
2.       Hadits aisyah menunjukkan larangan haid hanya thowaf, adapun kegiatan haji yg lain dibolehkan termasuk tinggal di masjid dan ada kemungkinan termasuk memegang mushaf
3.       Jika ada wanita yg di talaq belum haid maka iddahnya dihitung dgn bulan
4.       Jika ada wanita yg di talaq sudah haid maka iddahnya dihitung dgn tiga kali haid
5.       Wanita yg melahirkan maka iddahnya bukan haid tp iddahnya adalah nifas, lama iddahnya 40 hari.
6.       Haid dan Nifas berbeda dlm tiga pembahasan : Jangka waktu, tanda baligh, lepas iddah.

KAIDAH FIKIH KE 8 : MANDI2 YG DISUNNAHKAN ADA TIGA BELAS
Yaitu :
1.       Mandi untuk sholat Jumat.
2.       Mandi untuk Sholat ied. 
3.       Mandi untuk sholat istisqo’. (pendapat lemah)
4.       Mandi untuk sholat khusuf(gerhana matahari dan bulan) . (pendapat lemah)
5.       Mandi setelah memandikan jenazah. (pendapat lemah)
6.       Mandi  setelah sadar dari pingsan, gila
7.       Mandi untuk ihrom
8.       Mandi ketika masuk mekkah
9.       Mandi untuk wukuf di arofah. (pendapat lemah)
10.   Mandi untuk mabit/bermalam di muzdalifah. (pendapat lemah)
11.   Mandi untuk melempar jumroh. (pendapat lemah)
12.   Mandi untuk thowaf. (pendapat lemah)
13.   Mandi wanita istihadhoh setiap kali sebelum sholat

Catatan penting :
1.       Penulis menghukumi sunnah beberapa mandi karena alasan(illahnya) akan mengganggu saat berkumpulnya dgn orang banyak, tp pendapat ini lemah karena tdkada dalil khusus yg mensunnahkan mandi. Hal ini sesuai dgn pendapat dari ibnu qoyyim.
2.       Sebagian ulama mewajibkan mandi jumat karena haditsnya kuat, tp pendapat jumhur yg menyatakan sunnah lebih kuat. Mandi jumat diwajibkan jika bau badan akan mengganggu orang lain. Diqiyaskan jg orang yg bau rokok jg dilarang masuk masjid.
3.       Hadits mandi untuk  sholat ied adalah lemah tp bisa di hasan kan karena jalan2nya
4.       Tidak ada hadits khusus (adanya hadits lemah) yg menyatakan wanita istihadhoh mandi setiap kali sholat, tp hal ini dari perbuatan sahabiyah bukan perintah nabi.  Imam nawawi berkata di syarah shohih muslim berkata bahwa wanita istihadhoh tidak ada kewajiban mandi sebelum sholat apapun kcuali saat selesai haid, demikianlah diucapkan oleh banyak ulama salaf dan khalaf.
Kitab alqowaid al kulliyyah wa dhowabit al fiqqiyyah- ibnul mibrod
Diringkas secara makna dari ceramah ustad Dzulqarnain bin Muhammad Sanusi
Yg bergaris miring, catatan penting dan faedah adalah penjelasan dari ustad dzulqarnain.

KAIDAH FIKIH KE 9 : APA2 YG KELUAR DARI DZAKKAR/KEMALUAN LAKI2 ADA 5 PERKARA
Apa2 yg keluar dari dzakkar/kemaluan laki2 ada 5 perkara :
1.       Kencing : najis
2.       Wadhiyyu : najis
3.       Madhiyyu : najis
4.       Mani : suci
5.       Yang jarang selain dari empat yg diatas, ada 4, yaitu :
a)      Cacing/ulat
b)      Rambut
c)       Batu kecil
d)      Darah

Catatan penting :
1.       Mani suci berdasarkan hadits bukhori muslim, seandainya najis tdk cukup di kerik.
2.       Hendaknya seseorang bisa membedakan hal2/dzat tsb diatas.
3.       Mani : air kental agak keruh yg keluar karena syahwat, dan disertai keletihan, berbau seperti adonan roti.
4.       Madhi adalah Air tipis, tidak berbau, keluar ketika mengingat hal2 yg menjurus atau melakukan pendahuluan sebelum jimak
5.       Wadhi adalah Air yg keluar setelah kecing biasanya karena letih atau syahwat tinggi.


KAIDAH FIKIH KE 10 : DARAH YG KELUAR DARI PEREMPUAN ADA EMPAT
Darah yg keluar dari (kemaluan) perempuan ada empat
Yaitu :
1.       Haid : darah kebiasaan wanita yg keluar di waktu2 yg dimaklumi
2.       Nifas : darah yg keluar disebabkan karena melahirkan
3.       Istihadhoh : darah tambahan yg keluar melebihi waktu darah haid.
4.       Darah rusak : darah selain ketiga diatas.

Catatan penting :
1.       Sebagian ahli fikih menyebutkan darah  ke-lima yaitu darah perawan, tp hal ini tdk ada kaitannya dgn pembahasan.
2.       Contoh jika darah hitam keluarpertengahan bulan pdhl haid jadwalnya adalah awal bulan, warnanya hitam maka bukan darah istihadhoh, jadi darah tsb adalah darah rusak.

(Kitab alqowaid al kulliyyah wa dhowabit al fiqqiyyah- ibnul mibrod
Diringkas secara makna dari ceramah ustad Dzulqarnain bin Muhammad Sanusi
Yg bergaris miring, catatan penting dan faedah adalah penjelasan dari ustad dzulqarnain.)

KAIDAH FIKIH KE 11 : WANITA ISTIHADHOH ITU ADA ENAM KEADAAN
Wanita istihadhoh itu ada enam keadaan ‘
Yaitu :
1.       Wanita yg baru pertama kali haid, tdk memiliki tamyiz (tdk bisa dibedakan darahnya)
Hukumnya disamakan dgn kebiasaan umumnya perempuan,6 atau 7 hari.
2.       Wanita yg baru pertama kali haid, tp memiliki tamyiz (bisa dibedakan).
Hukumnya dia beramal dgn tamyiz.
3.       Wanita yang punya kebiasaan, tidak meiliki tamyiz.
Hukumnya sesuai kebiasaan.
4.       Wanita yang punya kebiasaan, punya tamyiz.
Hukumnya dia beramal dgn kebiasaanya, karena kebiasaan tdk bertentangan dgn tamyiz
5.       Wanita yang punya kebiasaan, tp kebiasaannya lupa. Tdk punya tamyiz
Hukumnya disamakan dgn kebiasaan kebanyakan perempuan.
6.       Wanita yang punya kebiasaan, kebiasaannya lupa, tp memiliki tamyiz.
Hukumnya dia beramal dgn tamyiz.


Catatan penting :
1.       Kata “adat/kebiasaan” harus difahami maksudnya. Contoh kebiasaan haid adalah 5 hari,dst.
2.       Tamyiz : pandai dlm membedakan darah haid dan istihadhoh.
3.       Kebiasaan biasanya bisa dilihat setelah 3 bulan/haid berturut2.(jumhur ulama).
4.       Darah haid dan istihadhoh ada beberapa perbedaan yaitu :
a)      Warna darah haid berwarna merah, darah istihadhih berwarna merah.
b)      Darah haid kental, darah istihadhoh tipis
c)       Darah haid bau tdk enak, darah istihadhoh baunya biasa.
d)      Darah haid keluar dari rahim, darah istihadhoh keluar disebabkan urat yg pecah
e)      Darah haid setelah keluar tdk kembali membeku, darah istihadhoh dr dlm asalnya mengalir setelah keluar menjadi menggumpal/membeku.
5.       Kata “adat” berbeda dgn kata “kebiasaan”.
6.       Tamyiz : pandai dlm membedakan darah haid dan istihadhoh
7.       Darah haid dan istihadhoh ada beberapa perbedaan yaitu :
Faedah :
1.       Kebiasaan mengandung arti “Banyak/jamak” yg dlm bahasa arab paling sedikit adalah tiga.
2.       Membedakan darah haid-“tamyiz” dan “kebiasaan” adalah dua hal yg dipakai dlm membedakan darah haid dgn darah istihadhoh.
3.       Imam malik hanya memakai “tamyiz”
4.       Imam syafii dan imam ahmad-dlm 1 riwayat, abu hanifah hanya memakai ”kebiasaan”.
5.       Imam syafii dan imam ahmad memakai kedua2nya.

KAIDAH FIKIH KE 12 : PERUBAHAN KEBIASAAN WANITA YG MEMILIKI KEBIASAAN HAID karena 5 hal
Perubahan kebiasaan wanita yg memiliki kebiasaan haid karena 5 hal
Yaitu :
1.       Karena ada tambahan.
Contoh : kebiasaan 5 hari berubah menjadi 7 hari selama tiga bulan berturut turut
Hukumnya : setelah 3 bulan, maka bulan pertama saat berubah dihitung haid
2.       Karena berkurang.
Contoh : dgn cara melihat tanda putih atau tanda keringnya darah(jarang).
Hukumnya : hari yg berkurang tdk dihitung haid.
3.       Karena permulaan haid maju ke depan.
Contoh : kebiasaan haid awal bulan, ternyata berubah akhir bulan sudah haid
Hukumnya : hukum asalnya tdk dihitung haid, ikut haid pada perubahan haid yg kedua.
4.       Karena permulaan haid mundur
Hukumnya : 
5.       Berpindah.
Contoh haid kebiasaanya awal bulan, tiba2 berpindah tengah bulan.


KAIDAH FIKIH KE 13 : HAL YG DIPAKAI BERSUCI ITU ADA LIMA
Hal Yg Dipakai Bersuci Itu Ada Lima
Yaitu :
1.       Air mufrad – Air saja.
2.       Air dan tanah.
3.       Tanah saja
4.       Batu2an atau yg semakna dengannya (kertas, kayu, tisu)
5.       Bumi (dlm menggosok sepatu,khuf,sandal)

Catatan penting :
1.       Ulama bersepakat bahwa Air yg tercampur dgn yg lain tdk bisa untuk bersuci, misalnya air the
2.       Ulama berselisih pendapat apakah yg bukan air yg tdk murni bisa dipakai menghilangkan najis atau tidak, pendapat yg kuat adalah yg menyatakan bolehnya
3.       Penulis disini memaksudkan bahwa bersuci yg dimaksudkan adalah bersuci dari najis dan atau hadats.
4.       Jika air tidak cukup air untuk berwudhu, maka dia harus berwudhu dgn air yg tdk cukup tsb baru kemudian bertayamum, ulama yg lain berpendapat langsung bertayamum(syaikh as-si’di). Yg “tampak” lebih kuat adalah pendapat pertama.
5.       Bersuci dgn batu atau semisalnya mempunyai syarat yaitu harus suci, menyerap air, tdk kurang dari tiga, ganjil, yg dipakai bersuci bukanlah benda yg dimakan atau dihormati
6.       Kotoran air liur anjing yiatu dgn dicuci dgn air kemudian yg ketujuh dgn tanah, atau yg kedelapan dgn tanah, kedua2nya boleh.

(Kitab alqowaid al kulliyyah wa dhowabit al fiqqiyyah- ibnul mibrod
Diringkas secara makna dari ceramah ustad Dzulqarnain bin Muhammad Sanusi
Yg bergaris miring, catatan penting dan faedah adalah penjelasan dari ustad dzulqarnain.)

No comments: