Saturday, September 28, 2013

Ta'arud

Ta'arud (dalil yg bertentangan) ada 4 yaitu :

Taarudh secara bahasa : saling berhadapan dan tertahan

Taarudh secara istilah : 2 dalil yg saling berhadapan dimana saling menyelisihi-bertentangan

Catatan : taarud ada dua macam :
1. Taarud yg betul2 zatnya dalil bertentangan scr hakiki --> hal ini tidak ada karena bertentangan dgn Quran
2. Taarud di dlm pikiran mujtahid, dhohirnya bertentangan tp hakekatnya tdk bertentangan --> shohih




1. Taarudh antara 2 dalil yg umum, ada 4 keadaan yaitu :

    a. Mungkin dikompromikan antara keduanya dimana setiap keduanya diarahkan ke keadaan tertentu dimana keadaan tsb tsk bertentangan antara satu dgn yg lainnya.
       Contoh : hidayah (menunjuki kpd kebenaran) dan taufik (hidayah untuk beramal) 


    b. Tidak mungkin dikompromikan, maka yg terakhir menghapus yg pertama jika diketahui tarikhnya
       Contoh dalil quran tentang qodho puasa dan fidyah

    c. Jika tidak diketahu tarikhnya maka harus ditarjih klo memang ada yg bisa menguatkan

    d. Klo tidak bisa dirojihkan maka wajib tawaquf. Tp hal ini tdk ada contoh yg shohih

2. Taarudh antara 2 dalil yg khusus, ada 4 keadaan yaitu :

    a.Mungkin dikompromikan antara keduanya maka wajib dikompromikan. contoh : sifat haji nabi bahwa beliau sholat di mekkah dan mina(mengulangi sholat untuk mengimami sahabat) di hari nahr.

    b. Klo tdk mungkin dikompromikan maka nasikh mansukh jk diketahui tarikhnya. contoh dilarangnya nabi menikah lagi setelah istr2 beliau memilih beliau drpd dunia.

    c. Klo tdk mungkin di nasikh maka diamalkan yg rojih klo ada dalil yg menguatkan. contoh hadits nabi menikahi maimunah saat tdk ihrom.

   d. Klo tdk bisa di tarjih maka wajib tawaquf. tdk ada contoh yg shohih


3. Taarudh antara dalil umum dan khusus, hanya ada satu keadaan.
    a. Yg umum dibawakan pengertiannya ke makna khusus, contoh seperti nisab zakat hasil bumi 5 washaq



4. Taarudh antara 2 nash, dua2nya punya makna umum dan khususnya, ada 3 keadaan :

    a. Ada dalil yg mnegkhususkan

    b. contoh : iddah 4 bulan 10 hari untuk wanita yg ditinggalkan suaminya, jk wanita tsb hamil mk iddahnya sampai melahirkan (baik ditinggalkan mati atau tidak oleh suaminya).
    c. Jika tdk dalil lain yg mengatakan bahwa hadits satu dgn yg lain memberikan sifat umum atau khusus. cara taarud adalah dgn ditarjih untuk diketahui mana makna yg khusus. contoh spt : hadits tahiyat masjid dgn larangn sholat di waktu terlarang, yg rojih adalah waktu terlarang benar adanya tp tdk semua sholat, maka boleh sholat tahiyat masjid atau "sholat sunnah lain yg punya sebab" di waktu yg terlarang. Hal ini karena waktu terlarang bersifat lebih umum daripada sholat tahiyatul masjid.
  


Ditranskrip secara makna dari ceramah ustad dzulqarnain, Al ushul min ilmi ushul - buku Syaikh Utsaimin Rahimahulloh

No comments: